Rintihan Roh Diriwayatkan: "Jika roh
telah keluar dari tubuh manusia dan
telah lewat tiga hari, maka roh itu
berkata: "Wahai Tuhanku, perkenankanlah
aku sehingga aku berjalan dan melihat
tubuhku yang dahulu aku berada di
dalamnya." Maka Allah memperkenankan
kepadanya. Lalu ia datang ke kuburnya
dan melihat kepadanya dari jauh.
Maka ia menangis dengan suatu tangisan
yang cukup lama. Lalu ia merintih,
aduuuh hai tubuhku yang miskin, wahai
kekasihku. Ingatlah akan hari
kehidupanmu. Rumah ini adalah rumah
serigala, bala bencana, rumah yang
sempit, rumah kesusahan dan penyesalan.
Setelah lewat lima hari roh
berkata: "Wahai Tuhanku, perkenankanlah
aku untuk melihat tubuhku." Maka Allah
memperkenankannya. Lalu ia datang ke
kuburnya dan melihat dari jauh. Dan
mengalirlah kedua lubang hidung dan
mulutnya berupa air nanah.
Firman Allah SWT bermaksud:
"Mereka tidak dapat berbicara pada hari
roh (Jibril atau ruhul qudus) dan para
malaikat berdiri dengan berbaris."( An-
Naba': 38)
Sebagaimana Ibnu Abbas ra
mengatakan: "Jika datang Hari Raya,
hari Asyura', hari Jumaat yang pertama
dari bulan Rajab, malam Nisfu Sya'ban,
Lailatul Qadar, dan malam Jumaat, roh-
rohnya para mayat semua keluar dari
kubur mereka dan mereka semua berdiri
di pintu-pintu rumahnya seraya
berkata: "Belas kasihanlah kamu semua
kepada kami di malam yang berkah ini
dengan sedekah satu suap, sebab kami
memberikan sedekah. Jika kalian bakhil
dengan sedekah, dan kamu sekalian tidak
mahu memberikannya, maka hendaklah
kalian mengingat kami dengan bacaan
surah Al-Fatihah di malam yang penuh
keberkahan ini.
Adakah seorang telah belas kasihan
kepada kami, apakah dari salah seorang
ada yang mengenangkan ratapan kami
wahai orang yang menempati rumah-rumah
kami, wahai orang yang menikmati wanita
(isteri kami), wahai orang yang berdiri
memperluas mahligai kami yang sekarang
kami dalam kesempitan kubur kami, wahai
orang yang membagi harta benda kami,
wahai orang.yang menyiakan anak yatim
kami. Adakah salah seorang dari kamu
sekalian ada yang mengenang perantauan
kami? Buku amal kami dilipat dan kitab
amal kalian dibuka. Dan bukanlah bagi
mayat yang berada dalam liang kubur
melainkan pahalanya. Maka janganlah
kalian melupakan kami dengan sebuku
rotimu dan doamu, sebab kami orang-
orang yang berhajat kepada kamu
sekalian, selama-lamanya.
Jika mayat memperoleh sedekah dan doa
dari mereka maka ia kembali dengan
riang gembira, dan jika ia tidak
memperoleh maka ia pulang dengan sedih
dan duka serta terhalang, dan putus asa
dari mereka
telah keluar dari tubuh manusia dan
telah lewat tiga hari, maka roh itu
berkata: "Wahai Tuhanku, perkenankanlah
aku sehingga aku berjalan dan melihat
tubuhku yang dahulu aku berada di
dalamnya." Maka Allah memperkenankan
kepadanya. Lalu ia datang ke kuburnya
dan melihat kepadanya dari jauh.
Maka ia menangis dengan suatu tangisan
yang cukup lama. Lalu ia merintih,
aduuuh hai tubuhku yang miskin, wahai
kekasihku. Ingatlah akan hari
kehidupanmu. Rumah ini adalah rumah
serigala, bala bencana, rumah yang
sempit, rumah kesusahan dan penyesalan.
Setelah lewat lima hari roh
berkata: "Wahai Tuhanku, perkenankanlah
aku untuk melihat tubuhku." Maka Allah
memperkenankannya. Lalu ia datang ke
kuburnya dan melihat dari jauh. Dan
mengalirlah kedua lubang hidung dan
mulutnya berupa air nanah.
Firman Allah SWT bermaksud:
"Mereka tidak dapat berbicara pada hari
roh (Jibril atau ruhul qudus) dan para
malaikat berdiri dengan berbaris."( An-
Naba': 38)
Sebagaimana Ibnu Abbas ra
mengatakan: "Jika datang Hari Raya,
hari Asyura', hari Jumaat yang pertama
dari bulan Rajab, malam Nisfu Sya'ban,
Lailatul Qadar, dan malam Jumaat, roh-
rohnya para mayat semua keluar dari
kubur mereka dan mereka semua berdiri
di pintu-pintu rumahnya seraya
berkata: "Belas kasihanlah kamu semua
kepada kami di malam yang berkah ini
dengan sedekah satu suap, sebab kami
memberikan sedekah. Jika kalian bakhil
dengan sedekah, dan kamu sekalian tidak
mahu memberikannya, maka hendaklah
kalian mengingat kami dengan bacaan
surah Al-Fatihah di malam yang penuh
keberkahan ini.
Adakah seorang telah belas kasihan
kepada kami, apakah dari salah seorang
ada yang mengenangkan ratapan kami
wahai orang yang menempati rumah-rumah
kami, wahai orang yang menikmati wanita
(isteri kami), wahai orang yang berdiri
memperluas mahligai kami yang sekarang
kami dalam kesempitan kubur kami, wahai
orang yang membagi harta benda kami,
wahai orang.yang menyiakan anak yatim
kami. Adakah salah seorang dari kamu
sekalian ada yang mengenang perantauan
kami? Buku amal kami dilipat dan kitab
amal kalian dibuka. Dan bukanlah bagi
mayat yang berada dalam liang kubur
melainkan pahalanya. Maka janganlah
kalian melupakan kami dengan sebuku
rotimu dan doamu, sebab kami orang-
orang yang berhajat kepada kamu
sekalian, selama-lamanya.
Jika mayat memperoleh sedekah dan doa
dari mereka maka ia kembali dengan
riang gembira, dan jika ia tidak
memperoleh maka ia pulang dengan sedih
dan duka serta terhalang, dan putus asa
dari mereka
Read more...